istilah
ini asal muasalnya dari fiksi ilmiah. Namun, kini umumnya digunakan
untuk menjelaskan gagasan tentang 'virtual space' di mana informasi
online dapat diarsipkan dan pertukaran dapat terjadi diantara individu.
dalam istilah elearning, peserta didik disebut menempati dunia maya
ketika mereka bertukar email bergabung dalam chatroom, atau aktivitas
CMC lain, dan ketika mereka ambil bagian dalam percakapan pembelajaran di discussion board atau MLE.
Sumber : http://www.pengertianpengertian.com/2014/06/pengertian-cyberspace.html
Pengertian Cyberspace
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah “ruang baru”
yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini
telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia (politik, sosial, ekonomi,
kultural, spiritual, bahkan seaksual)
dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas.
Sehingga apapun yang dapat dilakukan di dunia nyata, kini dapat juga
dilakukan dalam bentuk artifisialnya dalam cyberspace.
Sebuah migrasi besar-besaran kehidupan manusia tampaknya tengah
berlangsung, yaitu migrasi dari jagat nyata ke jagat maya dari kehidupan
di ruang nyata menuju kehidupan di ruang maya. Migrasi kemanusiaan ini
telah menimbulkan perubahan besar dalam cara setiap orang menjalani dan
memaknai kehidupan. Cyberspace menciptakan sebuah kehidupan yang mungkin
nantinya sebagian besar akan dibangun seluruhnya oleh model kehidupan
yang dimediasi secara mendasar oleh teknologi, sehingga berbagai fungsi
alam kini diambil alih oleh subtitusi teknologisnya, yang disebut
kehidupan artifisial.
Realitas-realitas sosial budaya yang ada di dunia nyata kini mendapatkan
tandingan-tandingannya. Pada akhirnya, batas antara keduanyamenjadi
kian kabur. Cyberspace yang terbentuk oleh jaringan komputer dan
informasi yang terhubungkan secara global telah menawarkan bentuk-bentuk
komunitasnya sendiri (virtual community), bentuk realitasnya (virtual
reality), dan bentuk “ruang” nya sendiri (cyeberspace).
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang
berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui
perwujudan virtual. Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui
(jaringan) computer, sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan
bit.
Perkembangan cyberspace telah mempengaruhi kehidupan sosial pada
berbagai tingkatannya. Keberadaan cyberspace tidak saja telah
menciptakan perubahan sosial yang sangat mendasar. Pengaruh cyberspace
terhadap kehidupan sosial setidaknya tampak pada tiga tingkat :
individu, antarindividu, dan komunitas.
Pada tingkat individu, cyberspace menciptakan perubahan mendasar dalam
pemahaman kita tentang diri dan identitas. Struktur cyberspace membuka
ruang yang lebar bagi setiap orang untuk secara artifisial menciptakan
konsep tentang diri dan identitas. Kekacauan identitas akan mempengaruhi
persepsi, pikiran, personalitas, dan gaya hidup setiap orang. Bila
setiap orang bisa menjadi siapapun, sama artinya semua orang bisa
menjadi beberapa orang yang berbeda pada saat yang sama. Pada akhirnya
yang ada dalam cyberspace adalah permainan identitas: identitas baru,
identitas palsu, identitas ganda, identitas jamak.
Tingkat interaksi antarindividu, hakikat cyberspace sebagai sebagai
dunia yang terbentuk oleh jaringan (web) dan hubungan (connection) bukan
oleh materi. Kesalingterhubungan dan kesalingbergantungan secara
virtual merupakan ciri dari cyberspace. Karena hubungan, relasi, dan
interaksi sosial di dalam cyberspace bukanlah antarfisik dalam sebuah
wilayah atau teritorial, yaitu interaksi sosial yang tidak dilakukan
dalam sebuah teritorial yang nyata.
Pada tingkat komunitas, cyberspace dapat menciptakan satu model
komunitas demokratis dan terbuka. Karena komunitas virtual dibangun
bukan di dalam teritorial yang konkret, maka persoalan didalamnya adalah
persoalan normatif, pengaturan, dan kontrol. Dalam komunitas virtual
cyberspace, pemimpin, aturan main, kontrol sosial tersebut tidak
berbentuk lembaga, sehingga keberadaannya sangat lemah. Jadi, di
dalamnya, seakan-akan “apa pun boleh”.
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
Pengertian Cyberspace
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah “ruang baru”
yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini
telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia (politik, sosial, ekonomi,
kultural, spiritual, bahkan seaksual)
dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas.
Sehingga apapun yang dapat dilakukan di dunia nyata, kini dapat juga
dilakukan dalam bentuk artifisialnya dalam cyberspace.
Sebuah migrasi besar-besaran kehidupan manusia tampaknya tengah
berlangsung, yaitu migrasi dari jagat nyata ke jagat maya dari kehidupan
di ruang nyata menuju kehidupan di ruang maya. Migrasi kemanusiaan ini
telah menimbulkan perubahan besar dalam cara setiap orang menjalani dan
memaknai kehidupan. Cyberspace menciptakan sebuah kehidupan yang mungkin
nantinya sebagian besar akan dibangun seluruhnya oleh model kehidupan
yang dimediasi secara mendasar oleh teknologi, sehingga berbagai fungsi
alam kini diambil alih oleh subtitusi teknologisnya, yang disebut
kehidupan artifisial.
Realitas-realitas sosial budaya yang ada di dunia nyata kini mendapatkan
tandingan-tandingannya. Pada akhirnya, batas antara keduanyamenjadi
kian kabur. Cyberspace yang terbentuk oleh jaringan komputer dan
informasi yang terhubungkan secara global telah menawarkan bentuk-bentuk
komunitasnya sendiri (virtual community), bentuk realitasnya (virtual
reality), dan bentuk “ruang” nya sendiri (cyeberspace).
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang
berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui
perwujudan virtual. Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui
(jaringan) computer, sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan
bit.
Perkembangan cyberspace telah mempengaruhi kehidupan sosial pada
berbagai tingkatannya. Keberadaan cyberspace tidak saja telah
menciptakan perubahan sosial yang sangat mendasar. Pengaruh cyberspace
terhadap kehidupan sosial setidaknya tampak pada tiga tingkat :
individu, antarindividu, dan komunitas.
Pada tingkat individu, cyberspace menciptakan perubahan mendasar dalam
pemahaman kita tentang diri dan identitas. Struktur cyberspace membuka
ruang yang lebar bagi setiap orang untuk secara artifisial menciptakan
konsep tentang diri dan identitas. Kekacauan identitas akan mempengaruhi
persepsi, pikiran, personalitas, dan gaya hidup setiap orang. Bila
setiap orang bisa menjadi siapapun, sama artinya semua orang bisa
menjadi beberapa orang yang berbeda pada saat yang sama. Pada akhirnya
yang ada dalam cyberspace adalah permainan identitas: identitas baru,
identitas palsu, identitas ganda, identitas jamak.
Tingkat interaksi antarindividu, hakikat cyberspace sebagai sebagai
dunia yang terbentuk oleh jaringan (web) dan hubungan (connection) bukan
oleh materi. Kesalingterhubungan dan kesalingbergantungan secara
virtual merupakan ciri dari cyberspace. Karena hubungan, relasi, dan
interaksi sosial di dalam cyberspace bukanlah antarfisik dalam sebuah
wilayah atau teritorial, yaitu interaksi sosial yang tidak dilakukan
dalam sebuah teritorial yang nyata.
Pada tingkat komunitas, cyberspace dapat menciptakan satu model
komunitas demokratis dan terbuka. Karena komunitas virtual dibangun
bukan di dalam teritorial yang konkret, maka persoalan didalamnya adalah
persoalan normatif, pengaturan, dan kontrol. Dalam komunitas virtual
cyberspace, pemimpin, aturan main, kontrol sosial tersebut tidak
berbentuk lembaga, sehingga keberadaannya sangat lemah. Jadi, di
dalamnya, seakan-akan “apa pun boleh”.
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
Pengertian Cyberspace
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah “ruang baru”
yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini
telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia (politik, sosial, ekonomi,
kultural, spiritual, bahkan seaksual)
dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas.
Sehingga apapun yang dapat dilakukan di dunia nyata, kini dapat juga
dilakukan dalam bentuk artifisialnya dalam cyberspace.
Sebuah migrasi besar-besaran kehidupan manusia tampaknya tengah
berlangsung, yaitu migrasi dari jagat nyata ke jagat maya dari kehidupan
di ruang nyata menuju kehidupan di ruang maya. Migrasi kemanusiaan ini
telah menimbulkan perubahan besar dalam cara setiap orang menjalani dan
memaknai kehidupan. Cyberspace menciptakan sebuah kehidupan yang mungkin
nantinya sebagian besar akan dibangun seluruhnya oleh model kehidupan
yang dimediasi secara mendasar oleh teknologi, sehingga berbagai fungsi
alam kini diambil alih oleh subtitusi teknologisnya, yang disebut
kehidupan artifisial.
Realitas-realitas sosial budaya yang ada di dunia nyata kini mendapatkan
tandingan-tandingannya. Pada akhirnya, batas antara keduanyamenjadi
kian kabur. Cyberspace yang terbentuk oleh jaringan komputer dan
informasi yang terhubungkan secara global telah menawarkan bentuk-bentuk
komunitasnya sendiri (virtual community), bentuk realitasnya (virtual
reality), dan bentuk “ruang” nya sendiri (cyeberspace).
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang
berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui
perwujudan virtual. Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui
(jaringan) computer, sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan
bit.
Perkembangan cyberspace telah mempengaruhi kehidupan sosial pada
berbagai tingkatannya. Keberadaan cyberspace tidak saja telah
menciptakan perubahan sosial yang sangat mendasar. Pengaruh cyberspace
terhadap kehidupan sosial setidaknya tampak pada tiga tingkat :
individu, antarindividu, dan komunitas.
Pada tingkat individu, cyberspace menciptakan perubahan mendasar dalam
pemahaman kita tentang diri dan identitas. Struktur cyberspace membuka
ruang yang lebar bagi setiap orang untuk secara artifisial menciptakan
konsep tentang diri dan identitas. Kekacauan identitas akan mempengaruhi
persepsi, pikiran, personalitas, dan gaya hidup setiap orang. Bila
setiap orang bisa menjadi siapapun, sama artinya semua orang bisa
menjadi beberapa orang yang berbeda pada saat yang sama. Pada akhirnya
yang ada dalam cyberspace adalah permainan identitas: identitas baru,
identitas palsu, identitas ganda, identitas jamak.
Tingkat interaksi antarindividu, hakikat cyberspace sebagai sebagai
dunia yang terbentuk oleh jaringan (web) dan hubungan (connection) bukan
oleh materi. Kesalingterhubungan dan kesalingbergantungan secara
virtual merupakan ciri dari cyberspace. Karena hubungan, relasi, dan
interaksi sosial di dalam cyberspace bukanlah antarfisik dalam sebuah
wilayah atau teritorial, yaitu interaksi sosial yang tidak dilakukan
dalam sebuah teritorial yang nyata.
Pada tingkat komunitas, cyberspace dapat menciptakan satu model
komunitas demokratis dan terbuka. Karena komunitas virtual dibangun
bukan di dalam teritorial yang konkret, maka persoalan didalamnya adalah
persoalan normatif, pengaturan, dan kontrol. Dalam komunitas virtual
cyberspace, pemimpin, aturan main, kontrol sosial tersebut tidak
berbentuk lembaga, sehingga keberadaannya sangat lemah. Jadi, di
dalamnya, seakan-akan “apa pun boleh”.
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
Pengertian Cyberspace
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah “ruang baru”
yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini
telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia (politik, sosial, ekonomi,
kultural, spiritual, bahkan seaksual)
dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas.
Sehingga apapun yang dapat dilakukan di dunia nyata, kini dapat juga
dilakukan dalam bentuk artifisialnya dalam cyberspace.
Sebuah migrasi besar-besaran kehidupan manusia tampaknya tengah
berlangsung, yaitu migrasi dari jagat nyata ke jagat maya dari kehidupan
di ruang nyata menuju kehidupan di ruang maya. Migrasi kemanusiaan ini
telah menimbulkan perubahan besar dalam cara setiap orang menjalani dan
memaknai kehidupan. Cyberspace menciptakan sebuah kehidupan yang mungkin
nantinya sebagian besar akan dibangun seluruhnya oleh model kehidupan
yang dimediasi secara mendasar oleh teknologi, sehingga berbagai fungsi
alam kini diambil alih oleh subtitusi teknologisnya, yang disebut
kehidupan artifisial.
Realitas-realitas sosial budaya yang ada di dunia nyata kini mendapatkan
tandingan-tandingannya. Pada akhirnya, batas antara keduanyamenjadi
kian kabur. Cyberspace yang terbentuk oleh jaringan komputer dan
informasi yang terhubungkan secara global telah menawarkan bentuk-bentuk
komunitasnya sendiri (virtual community), bentuk realitasnya (virtual
reality), dan bentuk “ruang” nya sendiri (cyeberspace).
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang
berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui
perwujudan virtual. Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui
(jaringan) computer, sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan
bit.
Perkembangan cyberspace telah mempengaruhi kehidupan sosial pada
berbagai tingkatannya. Keberadaan cyberspace tidak saja telah
menciptakan perubahan sosial yang sangat mendasar. Pengaruh cyberspace
terhadap kehidupan sosial setidaknya tampak pada tiga tingkat :
individu, antarindividu, dan komunitas.
Pada tingkat individu, cyberspace menciptakan perubahan mendasar dalam
pemahaman kita tentang diri dan identitas. Struktur cyberspace membuka
ruang yang lebar bagi setiap orang untuk secara artifisial menciptakan
konsep tentang diri dan identitas. Kekacauan identitas akan mempengaruhi
persepsi, pikiran, personalitas, dan gaya hidup setiap orang. Bila
setiap orang bisa menjadi siapapun, sama artinya semua orang bisa
menjadi beberapa orang yang berbeda pada saat yang sama. Pada akhirnya
yang ada dalam cyberspace adalah permainan identitas: identitas baru,
identitas palsu, identitas ganda, identitas jamak.
Tingkat interaksi antarindividu, hakikat cyberspace sebagai sebagai
dunia yang terbentuk oleh jaringan (web) dan hubungan (connection) bukan
oleh materi. Kesalingterhubungan dan kesalingbergantungan secara
virtual merupakan ciri dari cyberspace. Karena hubungan, relasi, dan
interaksi sosial di dalam cyberspace bukanlah antarfisik dalam sebuah
wilayah atau teritorial, yaitu interaksi sosial yang tidak dilakukan
dalam sebuah teritorial yang nyata.
Pada tingkat komunitas, cyberspace dapat menciptakan satu model
komunitas demokratis dan terbuka. Karena komunitas virtual dibangun
bukan di dalam teritorial yang konkret, maka persoalan didalamnya adalah
persoalan normatif, pengaturan, dan kontrol. Dalam komunitas virtual
cyberspace, pemimpin, aturan main, kontrol sosial tersebut tidak
berbentuk lembaga, sehingga keberadaannya sangat lemah. Jadi, di
dalamnya, seakan-akan “apa pun boleh”.
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar